-->

Ads1

Pembibitan Anggrek Dalam Botol (Teknik In Vitro)

Pembibitan Anggrek Dalam Botol (Teknik In Vitro)

Pembibitan Anggrek Dalam Botol (Teknik In Vitro)


            Perbanyakan anggrek yang berasal dari biji, sulit dilakukan di lapangan, mengingat ukurannya yang relative kecil dan tidak tahan terhadap tekanan lingkungan. Teknik kebijaksanaan daya jaringan merupakan alternative terbaik untuk mengatasi hambatan tersebut.

A.    Keuntungan Perbanyakan Secara Generatif Modern
            Mengecambahkan biji anggrek secara kultur jaringan mendatangkan banyak keuntungan, antara lain sebagai berikut :
  1. Mengatasi keadaan biji yang heterogen
  2. Di dalam media agar, biji sanggup memanfaatkan unsur hara yang ada.
  3. Dapat menekan terjadinya serangan jamur (kontaminasi).
  4. Menyelamatkan buah hasil persilangan
  5. Menambah pendapatan
  6. Menghemat tenaga, waktu, dan ruang (tempat).
B.     Kemungkinan Terjadinya Variasi Genetik
            Perbanyakan vegetatif (dengan stek) baik konvensional maupun modern, akan menghasilkan klon tanaman (somatoklonal). Klon tanaman ialah kumpulan tanaman yang seragam dan memiliki sifat mirip induknya. Tidak selamanya tanaman gres ibarat induknya, sebab adanya kemungkinan terjadi variasi genetic (mutasi gen) akhir faktor lingkungan yang merugikan. Variasi genetik yang terjadi, tergantung pada sifat-sifat genetik induknya.

            Khimer merupakan perubahan secara mendadak pada tanaman, yang sanggup terjadi pada warna daun, batang, maupun bunga. Faktor-faktor fisik yang sanggup mengakibatkan terjadinya mutasi genetic antara lain ialah suhu, sinar ultra violet, dan radiasi ion. Radiasi sanggup mengakibatkan perubahan genotip maupun fenotipnya. Faktor – faktor yang mengakibatkan terjadinya mutasi impulsif ialah sebagai berikut :
  1. Delesi, yaitu terjadinya penghilangan sejumlah pasangan basa.
  2. Transversion, yaitu mutasi akhir penggantian pasangan basa
  3. Cacat spontan, sanggup terjadi sebab kejadian depurinasi atau deaminasi.
  4. Frame-Shift, yaitu mutasi akhir pergeseran asam amino sebab ada penambahan atau pengurangan basa selama replikasi DNA.
  5. Kesalahan pada replikasi DNA, yaitu bila peletakan nukleotida tidak pada daerah yang semestinya.
C.    Alat-alat dan Sterilisasi
            Alat yang perlu disterilkan ialah alat-alat yang dipergunakan dalam acara penaburan biji, antara lain scalpel, pinset anggrek, botol media yaitu botol panjang bekas saus yang memiliki tutup karet, Erlenmeyer, gelas piala, cawan Petridis, dan sebagainya. Sterilisasi sanggup dilakukan dengan panggangan atau autoklaf. Pada sterilisasi ini, panggangan disetel dengan temperature 160 o C selama 4 jam.

Alat-alat lain yang perlu disterilkan ialah laminair  air flow, yang berfungsi untuk menabur biji anggrek. Dilakukan dengan menyemprotkan alcohol 95 % pada alat tersebut, kemudian mengeringkannya dengan tissue bersih. Botol yang biasa dipakai untuk mengecambahkan biji ialah botol saus tomat atau botol lainnya yang sejenis.

D.    Nutrien yang diperlukan
            Biji anggrek tidak memiliki cadangan makanan. Namun di alam, bisa berkecambah walau dalam persentase sangat kecil. Hal ini dikarenakan adanya bahan-bahan organik yang disuplai oleh jamur Micoryza yang hidup dalam biji anggrek. Oleh sebab itu, pada media buatan dalam botol harus tersedia cadangan kuliner sumber karbon, yang diharapkan bagi perkecambahan biji.

            Seperti pada media lainnya, bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman selalu diharapkan unsur-unsur baik makro maupun mikro. Unsur makro yang diharapkan dalam jumlah banyak antara lain : C, H, O, N, S, P, K, Ca, dan Mg, sedangkan unsur mikro yang hanya diharapkan dalam jumlah sedikit, tetapi harus selalu tersedia bagi tanaman, antara lain ialah Cl, B, Mo, Mn, Zn, Fe dan Cu.

            Hormon alami yang sanggup diberikan antara lain air kelapa, kapri dan taoge, pisang, kecambah serealia, kedelai, kacang panjang, atau kecambah jagung, jagung, jeruk, tomat, mangga dan sebagainya. Bahan lain yang perlu ditambahkan ke dalam media ialah arang tempurung kelapa (arang aktif = active charchoal). Penggunaan arang aktif ini berfungsi sebagai berikut :
  1. menyerap hasil-hasil metabolic yang dikeluarkan oleh biji.
  2. Dengan penggunaan arang (berwarna hitam), maka beberapa zat pengatur tumbuh sanggup terlindungi dari cahaya yang menembus botol transparan. Cahaya, baik yang berasal dari matahari maupun lampu, sanggup merusak beberapa komponen media (zat-zat terlarut dalam media).
Peranan arang aktif berdasarkan George dan Sherrington (1984), ialah sebagai berikut :
  1. Mengabsorbsi zat-zat sekresi dari eksplain/biji anggrek yang dikulturkan diatas media semoga steril, yang sanggup menimbulkan penghambatan pertumbuhan
  2. Mencegah penghambatan induksi kalus
  3. Merangsang pembentukan akar
  4. Mencuci permukaan jaringan yang dikulturkan dari media yang mengandung zat penghambat.
Tanaman atau jaringan tanaman yang dibudidayakan secara in vitro tidak bersifat autotrof, sebab lingkungan dalam botol kultur tidak mendukung proses fotosintesis.

E.     Cara Pembuatan Media dan Sterilisasi
            Pembuatan media kultur jaringan dilakukan melalui beberapa tahap pekerjaan yang mencakup persiapan alat, yaitu sterilisasi botol media dan alat glass ware, pembuatan larutan stok, pembuatan media, sterilisasi media, dan penyimpanan media. Pembuatan larutan stok dilakukan terhadap mikronutrien, vitamin, ataupun zat pengatur tumbuh yaitu diperlukan. Derajat keasaman (pH) sangat penting dalam pembuatan media, sebab pH di bawah 4,0 sanggup mengakibatkan kegagalan proses pemadatan semoga media. Pesemaian anggrek juga akan terhambat, jikalau pH media lebih rendah dari 4,0 atau justru lebih tinggi dari 8,0.

            Dalam pembuatan media, harus sering dilakukan penimbangan materi dalam jumlah yang sangat kecil (untuk pembuatan media yang sangat sedikit), yang pada kenyataannya sangat sulit dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut, dianjurkan semoga menciptakan dan memiliki persediaan larutan stok. Larutan stok merupakan larutan yang dibentuk dalam tingkat kepekatan yang tinggo, yang dipakai sebagai bibit dalam pembuatan media. Larutan ini sanggup disimpan dalam lemari es, sehingga tahan dalam waktu yang agak lama. Penulisan informasi pada label botol larutan stok, sangat penting dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam penggunaannya, serta untuk mencegah pemakaian materi kimia yang telah kadaluarsa.

F.     Teknik Penaburan Biji
Penaburan biji pada media padat merupakan cara perbanyakan tanaman yang paling sering dilakukan. Karena disamping tidak memerlukan pengetahuan yang banyak, juga laju pertumbuhan biji menjadi plb, dan seterusnya menjadi planlet, akan lebih cepat daripada melalui perbanyakan pada media cair.

Biji yang ditabur harus diambil dari buah anggrek yang sempurna masak. Tanaman anggrek yang dihasilkan akan bernilai tinggi bila berasal dari buah hasil persilangan antara dua macam anggrek, yang masing-masing memiliki warna bunga yang indah dan daya tahan yang tinggi terhadap penyakit maupun tekanan lingkungan.
          1.         Penaburan dengan Metode Cair.
a.      Metode Cair Diam (Liquid Static Method)
            Metode ini dipakai untuk menumbuhkan biji-biji anggrek, dengan memakai pemberian kertas saring sebagai penyangga serta sebagai penyedia nutrisi melalui penyerapan media cair ke dalam kertas saring tersebut.

b.      Metode Cair Bergerak (Liquid Agitatic Method)
            Metode ini membutuhkan  alat penggojog (shaker) yang sanggup bergoyang memutar dan mendatar. Adanya penggojogan memungkinkan nutrisi sanggup terserap merata ke dalam biji.

          2.         Penaburan dengan Metode Padat.
            Biji yang sudah dipakai dalam metode ini berasal dari buah renta yang belum pecah, buah yang sudah pecah, dan buah yang belum tua.

G.    Pelabelan Botol Anggrek
            Setelah penaburan simpulan dilakukan, botol-botol yang sudah berisi biji anggrek harus segera diberi label nama anggrek. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kekeliruan yang sanggup menimbulkan keraguan. Bila pelabelan keliru, maka botol yang berisi ratusan planlet dari jenis anggrek yang hamal, justru sanggup dijual dengan harga murah.

H.    Pemeliharaan hingga Tumbuh Planlet
            Botol-botol anggrek kemudian disimpan dalam ruang incubator khusus bagi anggrek. Penyusunan botol diusahakan semoga tidak berdesak-desakan. Sehingga selain sanggup menghindari terjadinya kontaminasi, juga memudahkan dalam pemeliharaan ruangan semoga tetap higienis dan steril.
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Ads

Advertiser