-->

Ads1

Garu (Harrow)

Garu (Harrow)

Garu (Harrow)


Tanah setelah dibajak pada pengolahan tanah pertama, pada umumnya masih merupakan bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, maka untuk lebih menghancurkan dan meratakan permukaan tanah yang terolah dilakukan pengolahan tanah kedua.
Alat dan mesin pertanian yang dipakai untuk melaksanakan pengolahan tanah kedua yaitu alat pengolahan tanah jenis garu (harrow). Penggunaan garu sebagai pengolah tanah kedua, selain bertujuan untuk lebih meghancurkan dan meratakan permukaan tanah sampai lebih baik untuk pertumbuhan benih maupun tanaman, juga bertujuan untuk mengawetkan lengas tanah dan meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dengan jalan lebih menghancurkan sisa-sisa tanaman dan mencampurnya dengan tanah.
Macam-macam garu yang dipakai untuk pengolahan tanah kedua yaitu : garu piringan (disk harrow); garu bergigi paku (spikes tooth harrow); garu bergigi per (springs tooth harrow); dan garu-garu untuk pekerjaan khusus (special harrow).

1.      Garu piringan (disk harrow)
Pada prinsipnya peralatan pengolahan tanah ini hampir ibarat bajak piringan, khususnya bajak piringan vertikal. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran, kecekungan dan jumlah piringannya.
Garu piringan memiliki ukuran dan kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini disebabkan pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak diharapkan pembalikan tanah yang efektif mirip pengolahan tanah pertama. Selanjutnya lantaran draft penggaruan lebih kecil dari draft pembajakan, maka dengan besar daya penarikan yang sama, lebar kerja garu akan lebih besar dibandingkan dengan lebar kerja bajak, dengan demikian jumlah piringan garu piringan dengan sendirinya akan lebih banyak dibandingkan dengan bajak piringan.

Seperti bajak piringan, bagian-bagian utama dari garu piringan terdiri atas: piringan; poros piringan; penggarak piringan; kerangka. Kadang kala dilengkapi pula dengan roda dukung, apabila sistem penggandengan dengan daya penariknya memakai sistem hela (trailing). Garu piringan biasanya tidak dilengkapi dengan roda alur penstabil.
Beberapa piringan dari garu piringan dirangkai menjadi satu rangkaian dengan memakai satu poros, rangkaian-rangkaian ini biasa disebut sebagai rangkaian piringan (disk gang). Konstruksi garu piringan umumnya terdiri atas dua rangkaian piringan atau empat rangkaian piringan. Ditinjau dari proses penghancuran tanah, langkah penggaruan sanggup dibedakan atas ; penggaruan satu agresi (single action) dan penggaruan dua agresi (double action).
Didasarkan atas uraian di atas, garu piringan dibedakan atas garu piringan dua rangkaian satu agresi (single action two gang disk harrow); garu piringan dua rangkaian dua agresi (double action two gang disk harrow); garu piringan empat rangkaian dua agresi atau biasanya disebut tandem (tandem disk harrow). Untuk jelasnya konstruksi dari majemuk garu piringan sanggup dilihat pada gambar.

2.      Garu bergigi paku (spikes tooth harrow)
Garu bergigi paku atau biasa disebut sebagai garu sisir, yaitu jenis garu yang sudah umum dipakai petani di Indonesia. Garu sisir yang ditarik hewan, umumnya giginya terbuat dari kayu dan biasa dipakai untuk pengolahan tanah sawah dalam keadaan basah, sebagai pekerjaan lanjutan setelah tanah diolah dengan bajak singkal.
Garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor gigi-giginya terbuat dari materi logam, dipasang pada batang penempatan (tooth bar) dengan di klem atau di las. Konstruksi garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor biasanya terdiri dari satu batang penempatan. Pemasangan gigi pada batang penempatan disusun berselang-seling antara batang penempatan yang satu dengan lainnya. Bentuk gigi paku sangat bervariasi ada yang lurus runcing dan ada yang pipih, ada pula yang berbentuk blimbingan (diamond shape). Kadangkala batang penempatan posisinya sanggup diatur atau diputar sehingga memungkinkan untuk merubah sudut gigi pakunya, guna mengatur masuknya gigi di dalam tanah. Batang-batang penempatan selanjutnya dipasangkan pada kerangka penguat dari garu tersebut.

Dengan demikian bagian-bagian utama garu bergigi paku atau garu sisir yaitu terdiri atas ; gigi paku, batang penempatan dan kerangka penguat.
Garu bergigi paku terutama dipakai untuk meratakan dan menghaluskan tanah setelah pembajakan, lebih cocok dipakai untuk tanah yang gampang hancur. Alat ini cukup efektif untuk memberantas tanaman pengganggu khususnya yang masih kecil-kecil, atau gres tumbuh.


3.      Garu bergigi per (spring tooth harrow)
Garu bergigi per ini secara keseluruhan konstruksinya hampir ibarat garu bergigi paku, hanya gigi-giginya terbuat dari per atau pegas. Juga dipakai untuk meratakan dan menghaluskan tanah setelah pembajakan. Alat ini juga lebih sesuai dipakai untuk tanah yang gampang dihancurkan. Cocok untuk memberantas gulma yang memiliki perakaran yang cukup berpengaruh dan dalam. 
Hal ini dikarenakan garu bergigi per memiliki penetrasi kedalaman yang lebih besar dibandingkan dengan garu bergigi paku. Dari sifatnya yang elastis dan bentuknya yang lengkung akan sanggup mengangkat atau mencabut akar-akar tanaman sehingga terlempar keluar ke
permukaan tanah.

4.      Garu-garu khusus (special harrow)
Jenis garu-garu khusus, biasanya dipakai untuk mengerjakan pengolahan tanah dengan tujuan yang lebih khusus. Sebagai misal, pengolahan tanah dengan tujuan khusus untuk memusnahkan tanaman pengganggu, menghancurkan seresah, atau untuk menggemburkan tanah secara intensif, atau mungkin bertujuan untuk menciptakan bedengan (seed bed) yang lebih layak.
Penggunaan garu-garu khusus biasanya dilakukan setelah pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Macam-macam garu khusus antara lain yaitu : pencacah gulma atau seresah (weeder mulcher); garu potong putar (rotary cross harrow); penggemburan tanah (soil surgeon).

This Is The Newest Post
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Ads

Advertiser