SiO2, silikat, bukanlah suatu unsur hara “esensial”, wajib ada dalam ramuan pupuk hidroponik A-B mix, melainkan “beneficial”, berguna, untuk meningkatkan kesempurnaan racikan pupuk, tetapi tidak akan mencelakakan, jikalau tidak tersedia. Perannya terutama sebagai penguat dinding sel, sehingga sel tidak gampang “collapse”, jikalau ditiup angin kering dengan kelembaban nisbah yang rendah.
Dinding sel yang kini sudah diperkuat oleh silikat, sanggup meningkatkan toleransi sel terhadap penetrasi mycelia/benang tenunan cendawan patogen, yang akan merasuk ke dalam sel, menyedot sitoplasma isi sel, dan merusak jaringan serta organ tanaman. Terutama budidaya hidroponik yang dilakukan di udara terbuka beratapkan langit, yang daunnya sering berair oleh hujan maupun embun, lettuce-nya mengalami serangan mahir oleh penyakit cendawan Cercospora, penyakit cendawan mata kodok, “frog eye disease”, sampai sayuran tidak layak tampil, silikat sanggup meniadakan serangan penyakit tersebut.
Daun yang sering melengkung, akan bangkit tegak jikalau tumbuhan diberi nutrisi silikat, sehingga penetrasi cahaya ke dalam tajuk tumbuhan semakin merata, sampai penampilan gagah dan bobotnya tumbuhan meningkat. Tiap lekuk dalam tumbuhan kini sanggup berfoto-sintesa, dan menghasilkan karbohidrat serta protein yang semakin banyak dan unggul, tercermin dalam derajat pertumbuhan tanaman.
Kerenyahan, crispyness, crunchyness, saat menyantap sayuran yang menerima perlakuan silikat ini, so niscaya meningkatkan apresiasi terhadap sayuran yang nuansa warnanya menantang untuk disantap.
Memang tidak selalu bertiup angin surga, kadang ada kendala yang harus kita alami, contohnya lettuce-nya regas, gampang patah jikalau tersenggol atau saat mengepaknya ke dalam kantung plastik, untuk delivery ke supermarket. Keesokan harinya, daun yang patah itu mulai melayu dan menguning di gerai supermarket, dan mengakibatkan kesan buruk.
Suatu percobaan dengan Na2OSiO2(?) , yang juga disebut “waterglass”, materi baku untuk menciptakan kaca, menunjukkan bahwa untuk melarutkannya dibutuhkan pH 2,5, jadi kontroversial dengan pH untuk pertanaman yang 6,0. Ada silikat dalam bentuk ikatan lain, yaitu kalium silikat, yang daya lautnya pH 6,0, jadi “acceptable” untuk kerja kita. Hambatan lain muncul yaitu, komoditi ini harus dibeli dalam jumlah besar, alasannya ialah datangnya juga dengan truk tangki lima ribu liter.
Pernah dulu ada yang mengimpor amonium silikat dalam bentuk zak-zakan, khusus untuk keperluan pertanian, tetapi yang kini sudah tidak diketahui lagi rimbanya
Dinding sel yang kini sudah diperkuat oleh silikat, sanggup meningkatkan toleransi sel terhadap penetrasi mycelia/benang tenunan cendawan patogen, yang akan merasuk ke dalam sel, menyedot sitoplasma isi sel, dan merusak jaringan serta organ tanaman. Terutama budidaya hidroponik yang dilakukan di udara terbuka beratapkan langit, yang daunnya sering berair oleh hujan maupun embun, lettuce-nya mengalami serangan mahir oleh penyakit cendawan Cercospora, penyakit cendawan mata kodok, “frog eye disease”, sampai sayuran tidak layak tampil, silikat sanggup meniadakan serangan penyakit tersebut.
Daun yang sering melengkung, akan bangkit tegak jikalau tumbuhan diberi nutrisi silikat, sehingga penetrasi cahaya ke dalam tajuk tumbuhan semakin merata, sampai penampilan gagah dan bobotnya tumbuhan meningkat. Tiap lekuk dalam tumbuhan kini sanggup berfoto-sintesa, dan menghasilkan karbohidrat serta protein yang semakin banyak dan unggul, tercermin dalam derajat pertumbuhan tanaman.
Kerenyahan, crispyness, crunchyness, saat menyantap sayuran yang menerima perlakuan silikat ini, so niscaya meningkatkan apresiasi terhadap sayuran yang nuansa warnanya menantang untuk disantap.
Memang tidak selalu bertiup angin surga, kadang ada kendala yang harus kita alami, contohnya lettuce-nya regas, gampang patah jikalau tersenggol atau saat mengepaknya ke dalam kantung plastik, untuk delivery ke supermarket. Keesokan harinya, daun yang patah itu mulai melayu dan menguning di gerai supermarket, dan mengakibatkan kesan buruk.
Suatu percobaan dengan Na2OSiO2(?) , yang juga disebut “waterglass”, materi baku untuk menciptakan kaca, menunjukkan bahwa untuk melarutkannya dibutuhkan pH 2,5, jadi kontroversial dengan pH untuk pertanaman yang 6,0. Ada silikat dalam bentuk ikatan lain, yaitu kalium silikat, yang daya lautnya pH 6,0, jadi “acceptable” untuk kerja kita. Hambatan lain muncul yaitu, komoditi ini harus dibeli dalam jumlah besar, alasannya ialah datangnya juga dengan truk tangki lima ribu liter.
Pernah dulu ada yang mengimpor amonium silikat dalam bentuk zak-zakan, khusus untuk keperluan pertanian, tetapi yang kini sudah tidak diketahui lagi rimbanya