Okulasi

tanaman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">tanaman.jpg" width="320" />

Okulasi yakni teknik memperbanyak tanaman secara vegetatif dengan cara menggabungkan dua tanaman secara lebih. Penggabungan dilakukan dengan cara mengambil mata tunas dari pohon induk, kemudian ditempelkan ke bab percabangan primer. Percabangan primer yakni percabangan yang tumbuh dibawah batang. Resiko kegagalan perlakuan okulasi mata tunas lebih rendah dibandingkan dengan resiko sambung pucuk.

Penempelan mata tunas daya rekatnya lebih berpengaruh dibandingkan dengan sambung pucuk sehingga pertumbuhan tunas selanjutnya cenderung lebih bagus.

Okulasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1.      Potong pencabangan tanaman induk yang akan diambil mata tunasnya. Pengambilan percabangan yang akan diambil mata tunas sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari alasannya yakni ketika itu daun tidak sedang berfotosintesis.

2.      Buang daun-daun yang dipercabangan,sayat mata tunas secara hati-hati dari bawah ke atas.

3.    Sayat kulit percabangan primer secara hati-hati. Penyayatan diusahakan jangan terlalu panjang,sekitar 2 cm saja. Penyayatan ini diadaptasi dengan panjang mata tunas yang disyat. Jika ukuran ini dapat diadaptasi keberhasilan okulasi lebih tinggi. Sayatan kulit batang yang terlalu lebar atau pecah, tidak terlalu bermasalah dalam perlakuan okulasi.

4.      Potong setengah bab sayatan kulit percabangan primer.

5.      Tempelkan mata tunas dikambium percabangan primer.

6.      Jika posisi mata tunas sudah melekat di kambium, tutup dengan setengah bab kulit percabangan primer yang tidak dipotong. Penutupan jangan hingga mengenai mata tunas.

7.      Bungkus mata tunas yang sudah melekat dengan plastik khusus okulasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Pembukusan harus dilakukan dari arah bawah ke atas. Tujuannya biar mata tunas tertutup rapat atau kedap udara dan air siraman tidak dapat merembes masuk ke mata tunas. Jika air merembes kedalam, mata tunas akan busuk.

sumber