Agribisnis tanamanPaprika - Siapa yang tidak tahu Paprika si buah yang berasa manis dan sedikit pedas. Memang nama Paprika bagi sebagian masyarakat Indonesia memang masih terdengar asing. Karena memang tumbuhan ini bukan orisinil nusantara, tetapi berasal dari Amerika Selatan dan mulai dikembangbiakan di daerah Asia dalam dekade tarakhir ini. Warna kulit buah yang khas dngan kilapannya mengakibatkan buah paprika bisa membangkitkan sajian masakan yang dihidangkan. Banyak ibu rumah tangga dan master chief yang mengakibatkan buah paprika sebagai olahan sayuran yang mantap untuk mendukung rasa masakan, ibarat sup ayam, tumis cumi, udang mayones, dan lainnya. Pasokan di pasaran yang masih langka, menciptakan harga paprika tidak mengecewakan mahal, yakni sekitar 15.000-30.000 rupaih per kilogram. Sehingga tak salah rasanya, bila budidaya tumbuhan paprika merupakan peluang agribisnis yang menjanjikan.
budidaya-dan-agribisnis-tanaman-paprika">Budidaya Tanaman Paprika
budidaya-dan-agribisnis-tanaman-paprika">Tanaman Paprika (Capsicum annuum L.). yakni jenis tumbuhan yang ibarat cabe dan termasuk keluarga terong-terongan. Paprika mempunyai rasa pedas ringan dan sedikit manis keasam-asaman. Bentuknya ibarat buah tomat, tetapi lebih besar dan mengkilap. Tanaman ini sanggup tumbuh dengan baik di daerah dataran tinggi (750 meter di atas permukaan laut) dengan suhu udara yang sejuk (15°-25° C). Daerah di Indonesia yang cocok dalam budidaya Paprika antara lain daerah dataan tinggi Jawa Barat (misalnya Lembang, Pengalengan, Cisarua, Ciwidey), Jawa Tengah di dataran Tinggi Dieng, Jawa Timur pada daerah Malang dan Bromo, Sumatera di daerah Brastagi, Gunung Kerinci, Bukit Tinggi, Bali di daerah Tabanan, Nusa Tenggara Timur di Ruteng dan Bajawa, di pulau Lombok, serta kawasan-kawasan sejuk lainnya. Selain di tanam pada lahan, Paprika juga bisa dibudidayakan lewat media pot atau hidroponik.
Cara Budidaya Paprika
- Syarat tumbuh
Paprika banyak dibudidayakan di Indonesia khususnya di daerah dataran tinggi. Hal ini dikarenakan paprika membutuhkan suhu yang cukup hirau taacuh untuk tumbuh. Jenis paprika yang biasanya dibudidayakan di Indonesia antara lain jenis wonder bell, skipper, dan blue star. Paprika biasanya cocok ditanam di daerah dataran tinggi bekisar antara 700-1000 mdpl. Tanaman ini sanggup tumbuh dengan kelembapan sekitar 80%. Sementara suhu udara yang memungkinkan paprika bisa tumbuh yaitu antara 18-23o C. Paprika bisa dibudidayakan dengan baik di tanah lempung berpasir dengan PH 6-7. Jika ingin menanam tumbuhan paprika di dataran rendah, tentunya harus menggunakan green house. Suhu ruangan harus diatur sedemikian rupa hingga ibarat dengan suhu di dataran tinggi. Tanaman ini merupakan tumbuhan yang cukup sensitif terhadap alam. Kaprikornus bila ingin membudidayakannya harus dengan sangat telaten. - Tahap PersiapanPaprika membutuhkan tanah yang remah dan gembur. Karena itu, bila menanam di lahan tanah yang berat atau padat, maka harus dibajak terlebih dahulu. Sebelum ditanam pada lahan, benih paprika harus disemai media semai terlebih dahulu. Agar penyemaian tidak terganggu gulma, maka media semai sanggup diberi mulsa atau sekam bakar dengan perbandingan tanah humus dan mulsa yaitu 75:25. Hal tersebut dilakukan sehabis pemupukan dasar. Sementara itu pengapuran sanggup dilakukan bersamaan dengan pemupukan dasar.
- Penyemaian bibit paprika.Rendam terlebih dahulu bibit paprika ke dalam air hangat (35°-40°C), dan biarkan selama 24 jam. Sembari menunggu proses perendaman selama satu hari, siapkan media penyemaian berupa pot atau lahan kecil (tergantung jumlah bibit) dengan adonan tanah humus dan sekam sebanyak 3:1. setelah proses perendaman, bibit siap semai dengan cara menanamnya pada media semai sedalam setengah hingga satu centimeter. Siram lahan persemaian dua kali sehari untuk menjaga kandungan air dan kelembabannya. Benih biasanya akan tumbuh tepat sehabis memasuki hari ke-10. Setelah berusia tiga minggu, tunas-tunas paprika tersebut siap dipindahkan ke media tanam yang sebenarnya, baik berupa lahan tanah (mulsa plastik) atau dengan menggunakan polibag besar yang berukuran 30x35 cm.
Saat sudah tumbuh dan muncul 5-7 helai daun dan sudah cukup besar lengan berkuasa untuk diangkat, maka tumbuhan tersebut sudah bisa dipindahkan ke lahan sesungguhnya. Penanaman pada lahan dilakukan di atas pukul 16.00 atau pada pagi hari antara pukul 06.00 hingga pukul 08.00. Ini dimaksudkan untuk menghindari stres pada tumbuhan bila terkena terik matahari. Setelah itu, tumbuhan harus terus dijaga kelembabannya. Tanaman paprika akan mulai berbunga setelah dua hingga empat minggu.Selama penanaman berlangsung ada baiknya tumbuhan tersebut diberikan naungan/peneduh. Hal ini dilakukan alasannya yakni paprika merupakan tumbuhan yang sangat peka terhadap intensitas cahaya. Naungan sanggup dibentuk dari plastik atau bisa juga menggunalan tumbuhan yang lebih tinggi sebagai pelindung. Tanaman paprika yang diberikan naungan akan menghasilkan buah yang lebih bagus. Selama penanaman, perlu juga dilakukan pemangkasan tunas vegetatif yang sering muncul pada batang utama. Pemangkasan dilakukan supaya tumbuhan bisa tumbuh ke atas tanpa banyak cabang. Selain itu, perlu juga dilakukan pemangkasan bunga. Jika pada satu batang tumbuh dua hingga tiga bunga, maka yang dibiarkan cukup satu bunga saja biar tidak terjadi persaingan peresapan nutrisi makanan. - PerawatanLakukanlah acara perawatan yang berupa penyiraman rutin 2x sehari, penyiangan rumput dan gulma, pemupukan, serta penyemprotan bila ditemukan hama perusak. Jika pemeliharaan sudah lakukan benar, maka anda bisa mulai melihat munculnya bunga bakal buah di usia 2 bulanan, kemudian mencicipi panen paprika sehabis tumbuhan berumur 3 bulanan. Masa produksi tumbuhan Paprika berlangsung lebih kurang 7-9 bulan dengan tinggi pohon mencapai 2 hingga 4 meter. Setelah tua, tumbuhan paprika harus diganti dengan bibit baru, atau melaksanakan rotasi tumbuhan untuk media lahan tegalan. Memanen buah paprika ternyata tidak harus menunggu biar buah telah berwarna merah. Saat masih muda (hijau) pun bisa dipanen dan jual ke pasaran.
- Masa Panen Pemanenan paprika bisa dilakukan sehabis masa penanaman melewati dua hingga tiga bulan. Paprika yang dipanen yaitu paprika yang berwarna hijau, merah, kuning, atau jingga. Paprika yang berwarna hijau merupakan paprika yang bahu-membahu belum terlalu tua. Memanen paprika yang masih hijau biasanya dilakukan untuk alasan ekonomis. Maksudnya yaitu bila dipanen dengan cepat maka sanggup menghindari paprika yang terkena hama atau penyakit. Sementara paprika yang berwana merah, kuning, atau jingga merupakan paprika yang sudah cukup tua.
Untuk sanggup mengetahui apakah paprika memang sudah benar-benar sanggup dipanen bisa dengan cara pengukuran kekerasan dan kekerasan pada buah paprika. Pengukuran itu dilakukan dengan cara diketuk dan ditekan. Jika dikala diketuk berbunyi nyaring dan tidak berubah bentuk dikala ditekan, maka paprika tersebut telah benar-benar siap untuk dipanen. Cara memanen paprika yaitu dengan dipetik bersama-sama dengan tangkainya. Setelah dipetik maka harus disimpan di tempat yang suhunya bekisar antara 7-100 C untuk menjaga biar kualitasnya tetap baik.