Cara Meningkatkan Produksi Telur Ayam Kampung - Telur ayam kampung aneka macam kandungan gizi yang bisa dikonsumsi setiap hari. Produksi telur ayam buras memang tidak setinggi produksi telur ayam ras, dengan sistem umbaran hanya menghasilkan produksi telur 70 butir/ekor/tahun sedangkan jikalau dikelola dengan intensif bisa mencapai 140 butir telur/ekor/tahun. Kendala utama dalam pemeliharaan ayam kampung terletak pada produksi telur yang sedikit dan musiman, berbeda halnya dengan budidaya ayam ras petelur yang bisa menghasilkan telur sepanjang tahun. Untuk mengoptimalkan jumlah produksi telur ayam kampung sebaiknya peternaka memahami proses terbentuknya sebuah telur, mulai dari ovulasi hingga bertelur. Kebutuhan nutrisi seekor induk ayam dalam menghasilkan sebuah telur, hal ini pentung diketahui supaya kita sanggup menyusun komposisi ransum yang tepat untuk indukan ayam kampung.
Kunci utama intensifikasi ialah pemeliharaan yang baik dalam setiap fase kehifupan ayam buras, yaitu :
Cara Meningkatkan Produksi Telur Ayam Kampung
Pada dasarnya protein merupakan penyusun utama sebutir telur, dan untuk cangkang diharapkan beberapa mineral terutama calcium. Untuk itu dikala kita ingin meransum pakan untuk induk ayam kampung kedua unsur tersebut harus menjadi perhatian.
Sumber protein untuk pakan ayam kampung cukup banyak diantaranya: tepung ikan, bungkil kedele dan sedikit dari jagung. Jika kita kesulitan dalam menciptakan ransum yang tepat ada baiknya kita membaca label komposisi zat makanan yang terletak pada label pembungkus pelet pakan ayam kampung. Disana komposisi zat makanan dicantumkan secara lengkap hingga persentase dalam setiap karungnya.
Sumber mineral atau calcium untuk pakan ayam kampung petelur salah satunya berasal dari tepung tulang, dan juga tepung ikan. Agar lebih mudah mineral ini bisa dibeli di poultryshop harganya cukup murah berkisar Rp. 5000/ Kg. Pemberian mineral untuk seekor ayam cukup sekitrar 1% dari berat badan. Dan santunan pakan protein + larbohidrat sekitar 10% dari berat tubuh ayam kampung. Jika berat induk ayam anda 1,5 Kg maka pakan utama yang harus diberikan setiap harinya sekitar 150 gram ditambah dengan 15 gram mineral.
Jika konsep ini telah dipahami secara tepat maka untuk meracik ransum pakan ayam kampung sendiri akan menjadi lebih gampang dan murah. Sebabnya aneka macam materi pakan yang sanggup kita kombinasikan yang harganya lebih murah.
Kunci untuk meningkatkan produksi telur ayam kampung terletak pada santunan pakan yang tepat. Salah satu pakan racikan untuk pengganti pelet sanggup anda lihat di sini. Komposisi jantan dan betina dalam satu sangkar juga sanggup mensugesti produksi telur. Untuk lebih optimal sebainya sangkar yang dipakai ialah sangkar bersekat, dimana setiap sekat maksimal dipelihara 1 ekor jantan dan 5 ekor betina.
Jika kita menciptakan sangkar yang luas dan mengisinya dengan pejantan ayam kampung dan induk dalam jumlah banyak biasanya produksi telur tidak akan optimal. Hal ini alasannya diantara pejantan ayam kampung akan terjadi persaingan (naluriah binatang jantan), biasanya hanya jantan penguasa saja yang akan lebih banyak didominasi melaksanakan perkawinan. Hal inilah yang sering sekali diperhatikan oleh peternak kita di lapangang. Demikian goresan pena singkat dan sederhana ini semoga sanggup membantu bapak/ ibu dalam meningkatkan produksi telur ayam kampung yang dijadikan usaha.
Untuk beternak ayam buras secara intensif perlu sekali mengetahui karakteristik ayam buras, yaitu :
- pertumbuhan tubuh yang relatif lebih lambat daripada ayam ras.
- lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah.
- mempunyai sifat mengeram yang tinggi
- rata-rata masa kawin antara 14 hari
- rata-rata masa bertelur dalam 14 - 21 hari.
- 21 hari mengerami dan 60 - 90 hari masa mengasuh anak.
Kunci utama intensifikasi ialah pemeliharaan yang baik dalam setiap fase kehifupan ayam buras, yaitu :
- Fase starter (0 - 5 minggu) disebut juga dengan masa brooding. Pada masa ini yang perlu diperhatikan ialah ketebalan ganjal sangkar minimal 5 - 10 cm, suhu ruangan harus sesuai dengan kebutuhan ayam, yaitu sekitar 35 C, pakan harus memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan yang cepat dengan kadar protein minimal 23%, bentuk pakan ialah butiran dan area pakan harus menempati 25% dari area brooding. Perlu juga dilakukan seleksi terhadap ayam yang kurang baik, dengan memperhatikan ciri-ciri DOC yang baik yaitu sehat, tubuh normal, berat minimal 30 - 35 gram, bulu kering, tidak lengket, energik dan pusar menutup dengan sempurna. Fase ini sangat memilih pertumbuhan pada fase berikutnya sehingga benar-benar harus diperhatikan.
- Faser grower (5 - 23 minggu). Pada masa ini ayam mencapai usia dara atau pejantan muda. Seleksi dara harus dilakukan untuk menghilangkan ayam betina yang tidak produktif sehingga tidak mengurangi efesiensi pakan. Fase ini kebutuhan nutrisinya juga harus diperhatikan dengan kadar protein 20%. Ciri-ciri ayam dara yang baik ialah perawakan sehat, licnah, mata cerah, tubuh tidak cacat, bentuk tubuh langsing. Sedangkan ciri-ciri pejantan yang baik ialah perawakan sehat, tubuh besar lengan berkuasa dan tegak agak panajang, tidak cacat, capit urangrapat, paruh bersih, kaki besar lengan berkuasa dan kering. Sebagai ukuran keberhasilan fase ini ialah tercapainya beragt tubuh dan keseragaman yang baik dan memiliki koefisien variansi berat tubuh tidak lebih dari 8%.
- Fase Produksi (24 ahad hingga afkir). Pada fase ini yang harus diperhatikan ialah bagaimana mencapai produksi telur yang maksimal dan mempertahankannya. Beberapa hal yang harus diperlatikan ialah santunan pakan yang harus memenuhi kebutuhan nutrisi ayam untuk hidup dan berproduksi maksimal dengan kadar protein sekitar 18%. Rasio antara jantan dan betina dalam satu folk juga harus tepat, yaitu tidak lebih dari 1 pejantan dengan 10 betina, dan optimalnya ialah 1 banding 6. Pada masa ini perlu juga diberikan aksesori nutrisi untuk menjaga kondisi ayam dan menjaga produktivitas telurnya.