SEKILAS JERUK CALAMONDIN
Jeruk calamondin bukan merupakan tumbuhan orisinil Indonesia. Leluhur jeruk ini dikenal berasal dari negeri Cina sebagai hasil perkawinan alami antara jeruk mandarin dan kumquat. Tanaman ini telah menyebar ke beberapa negara Asia dengan panggilan yang berbeda. Indonesia jeruk ini biasa disebut dengan nama jeruk peres, jeruk kasturi, dan jeruk potong; di Philipina disebut dengan nama kalamansi, kalamonding dan limonsito, di malaysia disebut dengan nama limau kesturi atau limau chuit; sedangkan di Thailand disebut dengan nama sommapit, somchit dan manao-wan.
Sari buah jeruk calamondin terasa sangat asam dengan aroma yang khas dan tajam sehingga sering dimanfaatkan sebagai minuman, dan penyedap masakan bagi materi yang berbau bacin menyerupai masakan dari bahari dan daging. Minuman sari buah calamondin baik untuk menjaga kesehatan badan alasannya ialah kaya fosfor (P), kalsium (Ca) dan vitamin C. Di Bengkulu, jeruk kalamansi umumnya ditanaman di lahan kering/perbukitan dan buahnya diolah secara komersial menjadi sirup yang tak terlupakan sebagai oleh-oleh bagi bagi mereka yang berkunjung ke tempat pengasingan sang proklamator pada masa kolonial.
Tanaman ini sangat cocok ditanaman di depan rumah atau di dalam pot sebagai tanaman hias alasannya ialah bentuknya semak, sangat genjah (kurang dari 1 tahun sudah berbuah) bahkan sanggup berbuah dalam media pembibitan, dan pembuahannya terjadi sepanjang tahun. Bentuk buahnya bundar dengan diameter sekitar 3 cm, kulit berwarna kuning emas, dan bianya masak fisiologis sekitar 5 bulan sesudah pembungaan.