Tanaman obat keluarga atau sering disingkat dengan TOGA merupakan tumbuhan yang diproduksi dan dibudidayakan di rumah namun mempunyai khasiat tersendiri sebagai obat. Area tumbuhan obat keluarga biasanya terbuat dari sebidang tanah, dimana sanggup di halaman rumah, kebun dan ladang yang dipakai sebagai daerah untuk budidaya tumbuhan berguna sebagai obat alami. Hasil dari kebun obat selanjutnya sanggup disalurkan pribadi kepada masyarakat sekitar, terutama obat yang berasal dari alam menyerupai tumbuh-tumbuhan. Selain berguna untuk dijadikan obat, TOGA juga sanggup dijadikan sebagai perjuangan kecil serta menengah dalam bidang obat-obatan alami / herbal. Setiap keluarga sanggup membudidayakan TOGA secara berdikari sehingga sanggup memanfaatkannya. Hal ini sanggup meningkatkan kemandirian keluarga dalam bidang obat-obatan.
Di Indonesia, pemanfaatan TOGA untuk obat-obatan sudah dimulai semenjak ribuan tahun lalu. Pada pertengahan kala yang ke XVII spesialis obat herbal berjulukan jacobus Rontius mengemukakan khasiat dan manfaat tumbuh-tumbuhan di dalam bukunya yang berjudul (de indiae untriusquere naturali et medica). Walau yang diteliti hanya sebagian kecil jenis tanaman, namun buku ini merupakan awal serta dasar dari penelitian tumbuhan obat oleh van rheede ( 1637 – 1691 ) di dalam bukunya yang berjudul “hortus indicus malabaricus”. Dan kesannya pada tahun 1888 dibangunlah chemis pharmacologisch laboratorium yang merupakan bab dari Kebun Raya Bogor, tujuannya ialah untuk menyidik dan meneliti kandungan yang terdapat di dalam tumbuhan obat. Berikut jenis-jenis tumbuhan obat keluarga yang sering kita jumpai :
1. Belimbing = untuk mengobati darah tinggi
2. Daun bayam duri = untuk mengobati kurang darah / darah rendah
3. Kangkung = untuk mengobati insomnia
4. Pepaya = untuk mengobati disentri dan demam
5. Sirih = untuk mengobati batuk, obat kumur dan sebagai antiseptik
6. Kayu elok = untuk mengobati batuk, sesak nafas, nyeri lambung, diare, perut kembung, dan rematik
7. Jeruk nipis = sebagai antiseptik untuk obat kumur
8. Delima = untuk obat cacing pita
9. Cabai merah = untuk mengobati rematik serta masuk angin
10. Mengkudu = untuk mengobati radang usus, amandel, lever, sembelit dan darah tinggi.
Sekian jenis-jenis tumbuhan obat keluarga yang sangat bermanfaat untuk mengobati aneka macam penyakit.
Di Indonesia, pemanfaatan TOGA untuk obat-obatan sudah dimulai semenjak ribuan tahun lalu. Pada pertengahan kala yang ke XVII spesialis obat herbal berjulukan jacobus Rontius mengemukakan khasiat dan manfaat tumbuh-tumbuhan di dalam bukunya yang berjudul (de indiae untriusquere naturali et medica). Walau yang diteliti hanya sebagian kecil jenis tanaman, namun buku ini merupakan awal serta dasar dari penelitian tumbuhan obat oleh van rheede ( 1637 – 1691 ) di dalam bukunya yang berjudul “hortus indicus malabaricus”. Dan kesannya pada tahun 1888 dibangunlah chemis pharmacologisch laboratorium yang merupakan bab dari Kebun Raya Bogor, tujuannya ialah untuk menyidik dan meneliti kandungan yang terdapat di dalam tumbuhan obat. Berikut jenis-jenis tumbuhan obat keluarga yang sering kita jumpai :
1. Belimbing = untuk mengobati darah tinggi
2. Daun bayam duri = untuk mengobati kurang darah / darah rendah
3. Kangkung = untuk mengobati insomnia
4. Pepaya = untuk mengobati disentri dan demam
5. Sirih = untuk mengobati batuk, obat kumur dan sebagai antiseptik
6. Kayu elok = untuk mengobati batuk, sesak nafas, nyeri lambung, diare, perut kembung, dan rematik
7. Jeruk nipis = sebagai antiseptik untuk obat kumur
8. Delima = untuk obat cacing pita
9. Cabai merah = untuk mengobati rematik serta masuk angin
10. Mengkudu = untuk mengobati radang usus, amandel, lever, sembelit dan darah tinggi.
Sekian jenis-jenis tumbuhan obat keluarga yang sangat bermanfaat untuk mengobati aneka macam penyakit.