Budidaya Anggrek – setiap kaum perempuan niscaya menyukai bunga, salah satunya bunga anggrek. Bunga yang satu ini mempunyai banyak sekali macam bentuk bunga dan warna yang memikat hati bagi yang melihatnya. Tanaman hias yang satu ini mempunyai penampilan sangat menarik. Keindahan tumbuhan anggrek sanggup dilihat dari untaian, bentuk, warna maupun corak bunga yang sangat bervariasi. Bunga anggrek merupakan jenis bunga potong, berdaya tahan cukup anggun sehingga bisa lebih tahan usang untuk dinikmati keindahannya.
PERBANYAKANBIBIT TANAMAN ANGGREK
Perbanyakan bibit anggrek bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu perbanyakan secara generatif atau cara vegetatif. Perbanyakan generatif ialah perbanyakan dilakukan melalui proses perkawinan atau penyerbukan, yaitu memakai biji. Sementara itu, perbanyakan vegetatif ialah perbanyakan tumbuhan memakai serpihan vegetatif tumbuhan itu sendiri, bisa dilakukan memakai teknik stek, keiki, pemisahan rumpun, maupun kultur jaringan.
A.Perbanyakan Tanaman Anggrek Secara Generatif
Biji anggrek bisa didapatkan dengan cara melaksanakan perkawinan atau penyerbukan buatan terlebih dahulu. Penyerbukan secara alami sangat sulit berhasil, selain harus melaksanakan pernyerbukan, biji anggrek membutuhkan waktu relatif usang hingga tumbuh menjadi bibit tanaman. Sehingga perbanyakan memakai cara ini jarang dilakukan oleh pembudidaya tumbuhan anggrek.
Biji anggrek sangat bergantung pada keberadaan cendawan mikoriza. Biji tumbuhan anggrek mendapat nutrisi dari sekresi cendawan mikoriza. Penyemaian biji anggrek biasanya dilakukan memakai media yang terdiri dari kalsium nitrat 1 gram, monobasicpotasium fosfat 0,25 gram, magnesium sulfat 0,25 gram, amonium sulfat 0,50 gram, sukrosa 20 gram, ferro sulfat 0,025 gram, mangaan sulfat 0,0075 gram, agar-agar 10-20 gram serta air kelapa 100-150 cc. Biji tersebut ditebar di atas media menyerupai telah diuraikan di atas. Kemudian dijaga selalu dalam keadaan steril (pH 5,0-5,2). Biasanya biji anggrek akan berkecambah ketika berumur tiga ahad setelah semai. Saat berumur 9-12 bulan setelah semai, bibit anggrek sanggup dipindahtanamkan ke media yang lebih besar atau ke dalam pot komunitas.
Media penyemaian biji anggrek tersebut memang sangat sulit didapat. Oleh sebab itu, bagi pembudidaya tumbuhan anggrek sanggup melaksanakan penyemaian biji anggrek melalui jasa penyedia media, biasanya melalui jasa laboratorium tumbuhan anggrek. Setelah bibit tersebut bisa tumbuh di media agar-agar dalam botol maka bibit tersebut bisa diambil.
Biji anggrek sangat bergantung pada keberadaan cendawan mikoriza. Biji tumbuhan anggrek mendapat nutrisi dari sekresi cendawan mikoriza. Penyemaian biji anggrek biasanya dilakukan memakai media yang terdiri dari kalsium nitrat 1 gram, monobasicpotasium fosfat 0,25 gram, magnesium sulfat 0,25 gram, amonium sulfat 0,50 gram, sukrosa 20 gram, ferro sulfat 0,025 gram, mangaan sulfat 0,0075 gram, agar-agar 10-20 gram serta air kelapa 100-150 cc. Biji tersebut ditebar di atas media menyerupai telah diuraikan di atas. Kemudian dijaga selalu dalam keadaan steril (pH 5,0-5,2). Biasanya biji anggrek akan berkecambah ketika berumur tiga ahad setelah semai. Saat berumur 9-12 bulan setelah semai, bibit anggrek sanggup dipindahtanamkan ke media yang lebih besar atau ke dalam pot komunitas.
Media penyemaian biji anggrek tersebut memang sangat sulit didapat. Oleh sebab itu, bagi pembudidaya tumbuhan anggrek sanggup melaksanakan penyemaian biji anggrek melalui jasa penyedia media, biasanya melalui jasa laboratorium tumbuhan anggrek. Setelah bibit tersebut bisa tumbuh di media agar-agar dalam botol maka bibit tersebut bisa diambil.
B.Perbanyakan Tanaman Anggrek Secara Vegetatif
Perbanyakan bibit anggrek memakai cara vegetatif ini biasanya sanggup menghasilkan keturunan yang mempunyai abjad sama dengan induknya. Penyimpangan genetik biasanya terjadi sebab faktor luar lain, menyerupai pemupukan, serangan hama penyakit, maupun kondisi lingkungan. Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan cara mengambil serpihan tumbuhan tertentu kemudian menanamnya secara terpisah pada lahan yang telah dipersiapkan.
a. Perbanyakan Tanaman Anggrek Menggunakan Teknik Pemisahan Rumpun
Perbanyakan tumbuhan memakai teknik pemisahan rumpun sanggup dilakukan dengan cara memecah tunas anggrek simpodial atau berbatang semu, seperti Dendrobium sp. maupun Cattleya sp. Anggrek siap dipecah sebaiknya dipilih yang bercabang 3-5. Setelah dipecah, tumbuhan tersebut bisa pribadi ditanam pada media tanam.
b. Perbanyakan Tanaman Anggrek Menggunakan Keiki
Keiki ialah anakan anggrek yang tumbuh liar di ujung umbi. Keiki ini berupa tunas yang muncul di ruas-ruas tumbuhan dewasa. Keiki atau tunas liar tersebut akan terbentuk jikalau media tanam tidak pernah diganti, sehingga akar tumbuhan banyak yang rusak. Terhambatnya pertumbuhan akar tumbuhan tersebut menjadikan pertumbuhan tunas yang seharusnya muncul pada pangkal batang pindah ke ruas tanaman. Jika tumbuhan rajin diganti media tumbuhnya, maka kemungkinan muncul keiki sangat kecil. Oleh sebab itu, bila pembudidaya ingin melaksanakan perbanyakan anggrek dengan memanfaatkan keiki, maka media tanam anggrek tersebut tidak diganti.
Keiki yang akan ditanam sebaiknya dicari yang berukuran panjang kurang lebih 20 cm serta sudah menghasilkan akar sebanyak 3-4 helai. Pemotongan dilakukan secara hati-hati, umbi induk harus ikut terangkat. Menyertakan umbi induk ketika pemotongan bertujuan memperlihatkan cadangan masakan pada keiki sebelum keiki bisa menyerap masakan sendiri, atau hingga terbentuknya akar. Keiki sebaiknya tidak pribadi ditanam tetapi ditempelkan dulu di lempengan pakis hingga terjadi penambahan umbi. Jika umbi sudah terbentuk 2-3 buah, keiki siap dipindahkan ke pot. Anggrek perbanyakan memakai cara keiki masa berbunganya lebih usang dibandingkan memakai cara pemisahan rumpun. Perbanyakan anggrek dengan keiki ini hanya bisa dilakukan pada anggrek Dendrobium sp.
Keiki yang akan ditanam sebaiknya dicari yang berukuran panjang kurang lebih 20 cm serta sudah menghasilkan akar sebanyak 3-4 helai. Pemotongan dilakukan secara hati-hati, umbi induk harus ikut terangkat. Menyertakan umbi induk ketika pemotongan bertujuan memperlihatkan cadangan masakan pada keiki sebelum keiki bisa menyerap masakan sendiri, atau hingga terbentuknya akar. Keiki sebaiknya tidak pribadi ditanam tetapi ditempelkan dulu di lempengan pakis hingga terjadi penambahan umbi. Jika umbi sudah terbentuk 2-3 buah, keiki siap dipindahkan ke pot. Anggrek perbanyakan memakai cara keiki masa berbunganya lebih usang dibandingkan memakai cara pemisahan rumpun. Perbanyakan anggrek dengan keiki ini hanya bisa dilakukan pada anggrek Dendrobium sp.
c. Perbanyakan Tanaman Anggrek Dengan Cara Teknik Stek
Perbanyakan anggrek memakai teknik stek merupakan cara perbanyakan vegetatif memakai batang atau tunas. Perbanyakan anggrek cara ini biasanya dilakukan pada tumbuhan anggrek berbatang satu atau anggrek jenis monopodial, serta pada tumbuhan dengan cara hidup terestrial, menyerupai anggrek Arachnis sp., Vandaterestrial, maupun Aeridachnis sp..
Cara melaksanakan perbanyakan tumbuhan anggrek memakai teknik stek ini bisa dilakukan dengan mengambil serpihan tumbuhan yang tingginya sudah mencapai dua meter atau lebih. Batang tumbuhan tersebut dipotong kira-kira 80 cm dari pucuk tanaman. Bekas potongan batang tersebut dioles perangsang akar contohnya rooton F, kemudian ditanam pada media tanam. Pada umur enam bulan, serpihan pangkal batang yang ditanam tersebut sudah tumbuh akar, biasanya sudah muncul tunas-tunas baru. Dengan demikian proses perbanyakan anggrek tersebut bisa dikatakan berhasil.
Cara melaksanakan perbanyakan tumbuhan anggrek memakai teknik stek ini bisa dilakukan dengan mengambil serpihan tumbuhan yang tingginya sudah mencapai dua meter atau lebih. Batang tumbuhan tersebut dipotong kira-kira 80 cm dari pucuk tanaman. Bekas potongan batang tersebut dioles perangsang akar contohnya rooton F, kemudian ditanam pada media tanam. Pada umur enam bulan, serpihan pangkal batang yang ditanam tersebut sudah tumbuh akar, biasanya sudah muncul tunas-tunas baru. Dengan demikian proses perbanyakan anggrek tersebut bisa dikatakan berhasil.
d. Perbanyakan Tanaman Anggrek Menggunakan Teknik Kultur Jaringan
Perbanyakan memakai cara ini akan menghasilkan bibit dalam jumlah lebih banyak dibandingkan memakai perbanyakan cara lainnya. Hanya dengan sebagian kecil dan jaringan tumbuhan sudah bisa diperoleh ribuan bibit. Perbanyakan ini umumnya dilakukan pembudidaya tumbuhan anggrek yang berorientasi perjuangan atau bisnis dalam skala besar, untuk memenuhi undangan konsumen.
BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK
Pemilihan Media Tanam Anggrek
Tanaman anggrek akan mempunyai pertumbuhan optimal jikalau media tanam tersebut mempunyai derajat keasaman (pH) antara 6-6,8. Oleh sebab itu, pengecekan pH media harus dilakukan sebab media tanam ini sangat menghipnotis laju pertumbuhan maupun produksi bunga anggrek yang dibudidayakan. Untuk mengetahui pH media tanam bisa dilakukan pengukuran memakai pH tester.
Penggantian media tanam gres juga harus dilakukan jikalau pertumbuhan tumbuhan anggrek sudah terlalu padat atau jumlah tunas maupun batangnya sudah terlalu padat dalam satu pot; kondisi media tanam sudah hancur, yang bisa mengakibatkan media menjadi asam; dan setelah selesai berbunga, semoga sanggup merangsang tumbuhnya tunas anakan baru. Media tanam yang biasa dipakai oleh pembudidaya atau penggemar anggrek di Indonesia ialah pecahan kerikil bata atau genteng, serutan atau potongan kayu, sabut kelapa, arang kayu, serta moss kadaka.
Pemupukan Tanaman Anggrek
Pemupukan merupakan acara memperlihatkan nutrisi atau unsur hara yang diberikan kepada tanaman. Pemupukan bisa dilakukan melalui akar maupun daun. Pemupukan melalui akar dilakukan dengan cara memperlihatkan pupuk pada media tanaman. Sedangakan pemupukan melalui daun dilakukan dengan cara memperlihatkan pupuk melalui ekspresi daun. Pemberian pupuk melalui daun biasanya dilakukan dengan penyemprotan pupuk pada permukaan daun, terutama permukaan daun serpihan bawah, sebab ekspresi daun banyak terdapat di permukaan daun serpihan bawah. Pemupukan lewat daun ini lebih afektif, sebab ekspresi daun ini bisa menyerap pupuk yang diberikan sebanyak 90%.
Kebutuhan unsur hara pada setiap fese pertumbuhan tumbuhan anggrek berbeda-beda. Untuk anggrek yang masih pada fase pembibitan membutuhkan unsur hara nitrogen lebih tinggi, yaitu 60% N, 30% P, dan 10% K. Pupuk diberikan cukup sekali melalui daun selama fase pembibitan. Pada fase tumbuhan muda, kebutuhan nutrisi atau unsur haranya ialah 30% N, 30% P, dan 30% K. Pemberian pupuk melalui daun cukup diberikan seminggu sekali, sedangkan pemupukan melalui akar sanggup diberikan tiga ahad sekali. Kebutuhan pupuk untuk anggrek berilmu balig cukup akal yang sudah memasuki fase generatif atau pembungaan ialah 10% N, 60% P, dan 30% K. Pemupukan lewat daun diberikan seminggu sekali, sedangkan pemupukan lewat akar bisa diberikan tiga ahad sekali pada media tanam.
Kebutuhan unsur hara pada setiap fese pertumbuhan tumbuhan anggrek berbeda-beda. Untuk anggrek yang masih pada fase pembibitan membutuhkan unsur hara nitrogen lebih tinggi, yaitu 60% N, 30% P, dan 10% K. Pupuk diberikan cukup sekali melalui daun selama fase pembibitan. Pada fase tumbuhan muda, kebutuhan nutrisi atau unsur haranya ialah 30% N, 30% P, dan 30% K. Pemberian pupuk melalui daun cukup diberikan seminggu sekali, sedangkan pemupukan melalui akar sanggup diberikan tiga ahad sekali. Kebutuhan pupuk untuk anggrek berilmu balig cukup akal yang sudah memasuki fase generatif atau pembungaan ialah 10% N, 60% P, dan 30% K. Pemupukan lewat daun diberikan seminggu sekali, sedangkan pemupukan lewat akar bisa diberikan tiga ahad sekali pada media tanam.
Penyiraman Tanaman Anggrek
Beberapa proses dalam jaringan tumbuhan berjalan dengan sumbangan air. Misalnya, fotosintesis berupa asimilasi CO₂di dalam butir hijau daun dengan sumbangan cahaya. Asimilasi protein pun hanya mungkin terjadi jikalau ketersediaan air mencukupi. Pengangkutan unsur hara dari akar ke seluruh serpihan tumbuhan juga memakai sumbangan air. Demikian juga dengan pengangkutan bakteri fotosintesis ke akar atau serpihan tumbuhan lain.
Pengairan cukup akan menghipnotis proses respirasi pada tanaman. Tanaman anggrek akan menyerap air untuk menopang pertumbuhannya. Air yang telah diserap oleh tumbuhan akan menguap jikalau suhu lingkungan terlalu tinggi kemudian dengan cadangan air yang cukup, akan menurunkan suhu tanaman. Tanaman yang mengalami kekurangan air maka tekanan turgor akan menyusut atau berkurang sehingga organ tumbuh akan layu dan kesudahannya mati. Namun, jikalau tumbuhan yang mengalami kekurangan air tersebut belum melewati titik layu permanen, dengan pemberian air yang tepat, maka turgor sel akan kembali menyerupai semula sehingga tumbuhan sanggup hidup dengan normal.
Penyiraman secara berlebihan pada tumbuhan anggrek akan menjadikan pertumbuhan terganggu. Air yang berlebihan akan membungkus permukaan akar tanaman, sehingga akar akan kesulitan bernafas. Penyerapan air yang berlebihan oleh tumbuhan juga akan menjadikan anggrek gampang terjangkit hama dan penyakit. Butir-butir air akan terkumpul di pucuk tumbuhan sehingga tunas anggrek akan gampang terinfeksi oleh cendawan atau bekteri. Tunas yang terjangkit penyakit akan berwarna cokelat kehitaman dan akhirnnya mati.
Frekuensi dan volume pemberian air pada tumbuhan anggrek berbeda-beda, tergantung pada jenis dan keadaan lingkungan. Tanaman anggrek monopodial, menyerupai anggrek Vanda sp., Arachnis sp., maupun budidaya-tanaman-anggrek_2546">Renantherasp. merupakan jenis tumbuhan yang membutuhkan intensitas cahaya matahari langsung. Oleh sebab itu, jenis anggrek ini membutuhkan air lebih banyak dibanding jenis anggrek lain. Penyiraman pada ketika trend kemaru paling tidak dilakukan dua kali sehari.
Faktor Yang Menentukan Frekuensi Dan Volume Penyiraman Pada Tanaman Anggrek
a. Jenis Tanaman Anggrek
Jenis tumbuhan anggrek sangat menghipnotis frekuensi dan volume pemberian air. Tanaman anggrek yang tumbuh dengan intensitas sinar matahari langsung, menyerupai anggrek terestrial atau jenis anggrek tanah, menyerupai Vanda, Renanthera, Arachnis, dan Renanthera, maupun tumbuhan anggrek jenis litofit, menyerupai Dendrobium, dan Phalaenopsis, membutuhkan air yang lebih banyak dibanding dengan jenis anggrek yang lain. Apalagi jikalau kondisi cuaca sangat panas, pemberian air harus dilakukan lebih banyak. Penyiraman pada siang hari harus dilakukan dengan hati-hati sebab justru akan menjadikan daun tumbuhan terbakar. Penyiraman sebaiknya memakai alat semprot yang sanggup membasahi seluruh permukaan tanaman.
Berbeda dengan jenis tumbuhan anggrek di atas, untuk jenis anggrek epifit(Cattleya dan Oncidium), semi-epifit (Brassavola, Epidendrum, Laelia), dansaprofit (Goodyera), kebutuhan akan air lebih sedikit. Pemberian air cukup dilakukan satu kali sehari. Tanaman anggrek jenis ini sangat rentan terhadap kelebihan air. Jika terjadi kejenuhan air, maka tumbuhan akan gampang terjangkit penyakit wangi akar.
Waktu penyiraman yang baik pada tumbuhan anggrek yaitu pada pagi hari sekitar pukul 07.00-09.00 dan dan sore hari sekitar pukul 16.00-18.00. Penyiraman pada siang hari akan beresiko, sebab justru menciptakan daun tumbuhan terbakar. Jika tumbuhan mengalami kekeringan pada siang hari, sebaiknya tidak buru-buru dilakukan penyiraman, sebab anggrek tidak akan mengalami maut hanya sebab kekurangan air selama beberapa jam. Penyiraman sebaiknya dilakukan setelah cuaca tidak begitu panas.
Berbeda dengan jenis tumbuhan anggrek di atas, untuk jenis anggrek epifit(Cattleya dan Oncidium), semi-epifit (Brassavola, Epidendrum, Laelia), dansaprofit (Goodyera), kebutuhan akan air lebih sedikit. Pemberian air cukup dilakukan satu kali sehari. Tanaman anggrek jenis ini sangat rentan terhadap kelebihan air. Jika terjadi kejenuhan air, maka tumbuhan akan gampang terjangkit penyakit wangi akar.
Waktu penyiraman yang baik pada tumbuhan anggrek yaitu pada pagi hari sekitar pukul 07.00-09.00 dan dan sore hari sekitar pukul 16.00-18.00. Penyiraman pada siang hari akan beresiko, sebab justru menciptakan daun tumbuhan terbakar. Jika tumbuhan mengalami kekeringan pada siang hari, sebaiknya tidak buru-buru dilakukan penyiraman, sebab anggrek tidak akan mengalami maut hanya sebab kekurangan air selama beberapa jam. Penyiraman sebaiknya dilakukan setelah cuaca tidak begitu panas.
b. Media Tanam Bunga Anggrek
Media tanam bunga anggrek sangat menghipnotis frekuensi dan volume pemberian air. Kualitas media tanam sangat besar lengan berkuasa pada kemampuan dalam hal menyerap dan mengikat air. Dengan demikian, frekuensi dan volume pemberian air antara media tumbuhan yang satu dengan media tanam yang lain berbeda-beda. Media tanam yang mempunyai daya serap air besar kebutuhan penyiramannya berbeda dengan media tanam yang berdaya serap kecil. Pada media tanam bunga anggrek yang mempunyai daya serap air bagus, menyerupai sabut kelapa, pakis, atau kadaka, membutuhkan penyiraman yang lebih sedikit yaitu cukup satu kali sehari. Sementara itu, pada media tanam yang mempunyai daya serap air rendah, menyerupai arang, becahan kerikil bata atau genteng, dan potongan atau serutan kayu, membutuhkan volume dan frekuensi penyiraman yang lebih tinggi.
c. Kondisi Cuaca
Pada cuaca panas, dengan terik sinar matahari tinggi, penyiraman dilakukan lebih sering dengan volume air yang lebih banyak, terutama pada media yang mempunyai daya simpan air rendah. Untuk tipe anggrek panas, penyiraman sebaiknya dilakukan setelah permukaan media tumbuhan tampak kering. Untuk tipe tumbuhan anggrek cuek penyiraman dilakukan ketika kelembaban udara dirasa cukup rendah dan temperatur tinggi.
Panen dan Pasca Panen
a. Panen
- Ciri dan Umur Tanaman Berbunga
Umur tumbuhan anggrek berbunga, tergantung jenisnya. Umumnya tumbuhan angrek dewasa
berbunga setelah 1-2 bulan ditanam. Tangkai bunga yang dihasilkan kira-kira 2 tangkai dengan jumlah
kuntum sebanyak 20-25 kuntum pertangkai.
- Cara Pemetikan Bunga
Untuk panen bunga anggrek perlu diperhatikan, pemotongan dilakukan pada jarak 2 cm dari
pangkal tangkai bunga dengan memakai alat potong yang bersih.
- Perkiraan Produksi
Bibit anggrek yang sudah berilmu balig cukup akal dan setelah 2 bulan tangkai bunga akan menghasilkan 2
tangkai dengan jumlah kuntum 20-25 kuntum/tangkai.
b. Pasca Panen
- Pengumpulan
Pengumpulan bunga anggrek dilakukan menurut undangan pasar. Jenis anggrek Dendrobium dapat
dipanen dalam bentuk:
a) Tanaman muda untuk bibit
b) Tanaman berilmu balig cukup akal untuk tanaman hias
c) Bunga potong
Tanaman muda untuk bibit biasa dijual dalam bentuk pot kecil, sedangkan tumbuhan dewasa
biasanya tumbuhan sudah berbunga. Untuk bunga potong dipilih tangkai yang kuntumnya paling banyak
sudah mekar (kuncup tersisa 1-3 kuntum).
- Penyortiran dan Penggolongan
Bunga dipilih yang bagus, tidak kena penyakit ataupun luka. Selanjutnya bunga dikelompokan
sesuai dengan kebutuhan menurut tingkat kesejukan atau ukuran bunga dengan maksud untuk
mempertahanankan nilai jual sehingga bunga yang anggun tidak turun harganya.
- Penyimpanan
Penyimpanan bertujuan untuk memperlambat proses kelayuan bunga, sehingga dilakukan pada
saat:
a) Bunga gres saja dipetik sambil menunggu pemanen selesai.
b) Bunga yang telah dipanen tidak segera dijual atau diangkut.
c) Bunga mengalami perjalanan sebelum hingga ke konsumen.
Agar bunga tetap segar perlu adanya pengawetan dengan tujuan semoga penurunan mutu lebih
lambat bunga tetap segar. Usaha pengawetan bunga dillakukan dengan cara penempatan bunga dalam
larutan pengawet atau air hangat (38-43 ° C) selama 2 jam. Larutan materi pengawet tersebut antara
lain:
a) Larutan seven up dengan kadar 30 %.
b) 2 % larutan gula ditambah 2 gram physan (termasuk fungisida) dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.
c) 2 % larutan gula ditambah 2 gram 8-hydroquinoline sulfat dan 1 gram asam sitrat per 10 liter.
d) Larutan gula kadar 4-5 % ditambah 0,2 gram quinolin per liter.
Pengawetan untuk bunga yang dikirim jauh ialah dengan merendam tangkainya dalam larutan gula
dengan kadar 6-8 % selama 24 jam atau dimasukan dalam kantong plastik dan kadar karbon dioksida
(CO2) dinaikkan dengan memakai es kering atau disimpan pada ruangan dengan kondisi udara
antara 0-5 ° C.
- Pengemasan dan Pengangkutan
Setelah dilakukan pembersihan, pemilihan dan pengawetan bunga dendrobium potong dipak
melalui cara:
1) Setiap sepuluh tangkai dibungkus serpihan pucuk dengan memakai kantong plastik tipis, ukuran
disesuaikan tergantung panjang tangkai.
2) Setiap pangkal tangkai dibalut kapas basah, kemudian dibungkus kantong plastik ukuran panjang 8 cm
dan lebar 4 cm.
3) Pembungkus bunga dan pembungkus pangkal tangkai digabungkan selanjutnya diikat dengan karet
gelang.
4) Bungkusan-bungkusan bunga disusun bersilang di dalam kotak karton yang berlubang hingga cukup
padat.
5) Kotak karton ditutup rapat dengan memakai carton tape.