Menanam cabai rawit sesuatu yang mengasyikkan bagi saya. Selain buah cabe menjadi kebutuhan harian saya, sosok atau tampilan pohon cabai ketika buahnya mulai semburat merah cukup menciptakan aku nggak bosan untuk melihatnya.
Kalau yang kemudian aku pernah posting bertanam cabai system organic, maka ketika ini aku meu posting bertanam cabai system hidroponik wick/sumbu. Kalau ditanya akhirnya antara hidroponik dan organic menyerupai apa? Jawaban aku ya sama saja. Karena selama kebutuhan hara tercukupi, pastinya flora apapun akan menghasilkan buah yang optimal. Tapi jikalau ditanya yummy bertanam system apa? Saya jawab paling yummy bertanam system hidroponik. Enggak repot nyiram.
Nah..sekarang bagaimana sih cara bertanamnya? Di bawah ini aku akan tampilkan skemanya dulu. Skema ini aku copy dari internet (punya om Adri Aji) dan mungkin andapun pernah melihatnya. Tapi jikalau belum pernah melihatnya, ya sekaranglah saatnya.
Biarpun aku tampilkan skemanya menyerupai di atas, pada prakteknya aku tidak memakai bejana ataupun gabus/sterefoam sebagaimana yang ada pada sketsa tersebut. Kenapa? Jawabnya yaitu “Ngirit”. Kebetulan saja di rumah ada kaleng plastic bekas cat tembok dan pot yang ukuran diameternya hampir sama. Kaprikornus daripada harus beli bejana dan sterefoam, mending memanfaatkan barang yang ada saja. Dan jadinya menyerupai gambar di bawah
Penampakan cabe pada awal awal tanm dan penampakan akarnya
Cabai ketika berbuah dan ketika buah mulai memerah
Nah...dengan melihat gambar di atas, kita dapat tau bahwa ternyata dengan sedikit kreatifitas kita dapat bercocok tanam hidroponik dengan sedikit modal. Kalau duduk kasus penampakan memang kurang begitu elok untuk potnya. Tapi jikalau mau keluar sedikit uang untuk beli cat, aku yakin si bejana plastik bekas cat juga dapat elok kok.
Eh..iya..mungkin ada yang nanya di awal tanam metannya hitam - hitam, tapi kok ketika besar ada cuilan cor-coran semen? Yang hitam itu yaitu arang sekam, ternyata sehabis besar kurang berpengaruh menahan pohon cabai yang udah besar. Lirak - lirik sekeliling kok ada cuilan cor semen, ya udah aku ambil aja. Ternyata dengan aku tambahin cuilan cor semen tersebut cabainya dapat bangun tegak. Akhirnya cuilan cor semen tersebut aku taruh di situ hingga sekarang.